Melenceng dari pakem dulu ya mas dan mbak bro
Akhir akhir ini berita kekerasan sangat masif dan mendominasi di media elektronik dan cetak. Mulai dari pembullyan di salah satu pusat perbelanjaan, aksi main hakim sendiri yang berakibat satu orang bapak dengan istri dan anaknya menjadi merana, hingga yang paling heboh anak SD menjadi korban kekerasan oleh teman sejawatnya. Mirisnya saat dianiaya kuping korban disumbat makanan keripik dan disiram minuman ringan.
Ada apa ini, apa yang salah dalam kehidupan?
Anak sekarang sangat bebas dalam mendapatkan akses ke hiburan dunia maya. Menikmati berbagai games untuk PC maupun konsol bukan perkara yang susah, sehingga games PC dan konsol tersebut dapat dikonsumsi tanpa melihat batasan umur dari produsennya.
Akibatnya anak sekarang dengan sangat lugas bisa bercerita kalau habis saja membunuh pencuri dan dia bangga bertindak sebagai polisi sekaligus algojonya. Bercerita tanpa beban, dan terkadang yang mendengar hanya berceloteh "ah itu kan anak kecil"
Itu adalah kesalahan fatal. Akibatnya, anak anak terbiasa melihat dan melakukan kekerasan, dan khususnya anak kecil yang masih belum bisa membedakan batasan moral tersebut, bisa mengakibatkan hal yang fatal seperti contoh kasus terakhir diatas.
Diperlukan peran serta aktif dari orang tua dan orang yang lebih tua dalam melakukan pembatasan dan pemilahan jenis permainan yang bisa dinikmati oleh anak anak.
Agar sifat agresif yang mungkin saja sudah tertanam akibat bermain games PC atau konsol bernuansa kekerasan tersebut bisa tereduksi dan juga bisa mengurangi potensi kekerasan yang membahayakan jiwa sang anak dan orang yang berinteraksi dengannya.
Agar kejadian tragis seperti ini tidak selalu menghiasi berita tanah air.
Anak Indonesia Tanpa Kekerasan
No comments:
Post a Comment